Kubu Raya Antisipasi Dini Karhutla

Wakil Bupati, Sujiwo menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan sangat mengapresiasi Polres Kubu Raya yang telah menginisiasi pelaksanaan rakor di Aula Mapolres Kubu Raya, Rabu (26/2).


Rakor ini digelar Kepolisian Resor Kubu Raya dengan menghadirkan sejumlah instansi terkait dan 37 perwakilan perusahaan perkebunan di wilayah hukum Polres Kubu

Menurutnya, persoalan karhutla merupakan tantangan dan tanggung jawab bersama. Mengingat dampak karhutla yang dasyat. Sehingga penanggulangannya pun harus dilakukan secara serius dan bersama-sama.

"Saat ini musim hujan dan Polres menginisiasi menggelar rakor ini. Ini waktu yang sangat tepat. Jangan nanti, saat musim panas, terjadi kebakaran di mana-mana baru sibuk. Saat seperti inilah kita sudah harus menyiapkan diri," ujarnya.

Sujiwo menerangkan, persoalan kebakaran lahan merupakan tantangan dan tanggung jawab bersama. Mengingat dampak dari karhutla yang sangat dasyat. Sehingga penanggulangannya pun harus dilakukan secara serius dan bersama-sama.

"Saat ini musim hujan dan Polres menginisiasi menggelar rakor ini. Ini waktu yang sangat tepat. Jangan nanti, saat musim panas, terjadi kebakaran di mana-mana baru sibuk. Saat seperti inilah kita sudah harus menyiapkan diri," katanya.

Menurutnya, selama ini ada kesan bahwa tanggung jawab untuk menanggulangi karhutla hanya ada pada TNI/Polri. Padahal seharusnya penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab semua pihak.

"Saya tahu persis, bagaimana TNI/Polri yang tak pernah lelah menanggulangi karhutla ini. Hanya untuk dukungan operasional saja, mereka harus berusaha sendiri. Ini tidak boleh terjadi ke depannya," terangnya.

Sujiwo juga mengingatkan perusahaan untuk tidak tutup mata terkait penanggulangan karhutla. Ia menilai telah ada upaya dari perusahaan untuk menanggulangi karhutla. Namun masih ada ruang untuk dapat memaksimalkan dan meningkatkan upaya tersebut.

"Untuk melakukan upaya-upaya pencegahan atau penanggulangan, saya pikir hanya nol koma nol sekian persen dari inventasi usahanya. Perusahaan adalah korporasi yang berpikirnya profit oriented, tapi perusaahaan juga harus memperhatikan sosial oriented," ujarnya mengingatkan.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat serius untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Bahkan pemerintah kabupaten akan berupaya mengalokasikan anggaran terkait penanggulangan karhutla khususnya kepada TNI/Polri.

Sebab untuk lahan gambut di Kubu Raya cukup luas. Sehingga potensi kebakaran juga cukup tinggi dan karenanya harus ada upaya yang berkelanjutan.

"Kita sepakat, karhutla adalah tantangan dan pekerjaan rumah kita semua. Pemerintah, TNI, Polri, perusahaan-perusahaan, masyarakat, dan semua elemen, jika dapat kita satukan, saya yakin dan percaya persoalan karhutla dapat kita tanggulangi," ucapnya.

Sujiwo menegaskan, hasil dari rakor harus ditindaklanjuti oleh semua pihak terkait termasuk perusahaan perkebunan. Ia meminta perusahaan tak sekadar hadir tanpa ada tidak ada tindak lanjut. Semua pihak, menurutnya, harus ikut bertanggung jawab.

“Bukan hanya menghadiri rakor terus selesai tidak ada tindak lanjutnya. Nah, kita tidak inginkan itu,” pungkasnya.