Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono resmi terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat secara aklamasi.
- Mendekati pesta demokrasi lima tahun sekali, sudah sejauh mana sih kamu mengenal para paslon presiden dan wakil presiden yang bertanding?
- Todung Mulya Lubis Pertanyakan Konsistensi KPU Laksanakan UU Soal Debat Capres-Cawapres
- Cak Imin Diperiksa KPK, Ketua DPD RI : Justru Biar Terang Benderang
Baca Juga
Hal itu sebagaimana hasil Kongres V Partai Demokrat yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (15/3).
Keputusan itu diambil setelah pimpinan sidang, EE Mangindaan, memverifikasi administrasi calon ketua umum. Dukungan yang dikantongi AHY sudah memenuhi persyaratan untuk aklamasi berdasarkan pasal 25 ayat 6 dan 7 Tata Tertib Kongres.
Meski sudah memunculkan ketua umum pilihan. Nyatanya, tidak sedikit yang menilai pemilihan tersebut terkesan sangat tertutup dan cenderung tidak demokratis.
Menyikapi hal tersebut, Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyampaikan pemilihan ketum Demokrat tidak memerlukan publikasi besar-besaran.
“Demokrasi itu tidak harus hingar bingar, demokrasi hanya sebuah kontestasi di ruang persidangan,” ujar Hinca disela acara.
Kata Hinca, Partai Demokrat telah memasuki usia 18 tahun. Sehingga, pelajaran politik yang panjang itu mendewasakan Partai Demokrat untuk menerapkan demokrasi dari waktu ke waktu selalu dibenahi.
Oleh karena itu, guna melakukan regenerasi partai, Susilo Bambang Yudhoyono menanggalkan jabatannya sebagai ketua umum dan menyerahkan kepada generasi muda untuk menduduki tahtanya.
“Kongres kali ini bagi kami adalah kesempatan terakhir untuk memberi penghormatan kepada Pak SBY. Yang apa bahasa jawanya ‘panggito’ itu, kalau bahasa yang selau saya gunakan soft landing,” pungkasnya.
- Hari Ini, Dua Perkara Etik Ketua KPU Soal Hasnaeni Diputus DKPP
- Komisi III DPR Sesalkan Sri Mulyani Bolos RDP soal Transaksi Gelap Rp 349 Triliun
- Menangi 6 Musra, Airlangga Hartarto Berada di Atas Prabowo dan Ganjar