Tangani Pandemi, Pemkab Optimalkan Program CSR Perusahaan

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengikuti Musyawarah Perencanaaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2020, Kamis (30/4).


Dari Ruang Rapat Pamong Praja I Kantor Bupati Kubu Raya, Bupati Muda menyimak pelaksanaan Musrenbangnas yang dibuka langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video. Musrenbangnas virtual ini diikuti seluruh kepala daerah di Indonesia.

Dalam Musrenbangnas, Presiden menyebut penanganan pandemi virus Corona menjadi prioritas. Bupati Muda Mahendrawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan mengikuti arahan dari Presiden Jokowi yakni mengalihkan sejumlah anggaran untuk pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 atau virus Corona.

“Untuk memangkas dan mengalihkan anggaran untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 ini, kita tidak perlu gegabah. Harus tepat sasaran dan tepat waktu,” kata Muda Mahendrawan, usai mengikuti Musrenbangnas.

Muda mengatakan, untuk pencegahan dan penanganan Covid-19, selain memangkas dan mengalihkan peruntukan sejumlah anggaran, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya juga memaksimalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan yang ada di Kubu Raya.

“Kita bekerja sama dengan banyak pihak. Perusahaan-perusahaan juga kita minta untuk melakukan rapid test di lingkungan masing-masing, atau memberikan bantuan berupa peralatan,” kata Muda.

Muda menjelaskan, untuk program social safety net atau jaring pengaman sosial, dilakukan dengan pengklasteran dari kelompok masyarakat. Khususnya kepada orang-orang yang terdampak langsung.

"Seperti juru parkir, kuli pelabuhan, penambang sampan, supir oplet, dan sebagainya," ujarnya.

Presiden Joko Widodo meminta semua jajaran bekerja keras dan cepat agar pada 2021 mendatang Indonesia pulih kembali. Dia mengatakan 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi.

"Saya optimis 2021 adalah tahun pemulihan dan rebound," kata Presiden Jokowi.

Jokowi mengingatkan, selain kecepatan mengatasi wabah Covid-91, pemulihan juga harus menjadi prioritas. Menurutnya, hal itu penting agar ekonomi bisa berjalan dengan normal seperti sediakala.

"Selain kecepatan mengatasi Covid-19, kita perlu kecepatan untuk pemulihan," katanya.

Jokowi meminta setiap kepala daerah untuk mendata secara detail industri yang terdampak. Kepala daerah juga diminta merancang strategi agar ekonomi kembali normal.

"Identifikasi detail, memilah secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, dan sektor apa yang bertahan dan justru dapat mengambil peluang yang ada," ujarnya.

Ia juga mengatakan pandemi Covid-19 merupakan momentum evaluasi. Evaluasi seperti ketergantungan impor dengan negara lain, ketahanan pangan, dan ketahanan ekonomi.

"Kita perlu melihat kembali apa yang perlu kita reformasi dan kita pulihkan," katanya.