Praktisi Media: AHY Punya Kendaraan Sendiri, Sandiaga Uno Belum Pegang Buku Hitam

Dua tokoh partai politik yang tidak duduk di pemerintah yang dalam empat bulan terakhir mendapatkan porsi pemberitaan yang cukup signifikan.


Kedua tokoh itu adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

Dari penelitian yang dilakukan pengamat media Tomi Satryatomo dari awal Maret hingga akhir Juni terhadap sekitar 400 media online, AHY mendapatkan porsi pemberitaan sebanyak 11 ribu artikel atau berita. Sementara Sandiaga Uno mendapatkan porsi pemberitaan sebanyak hampir 7 ribu artikel atau berita.

Nama kedua tokoh parpol ini berada di dua urutan terakhir setelah Presiden Joko Widodo (71 ribu), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa (55,6 ribu), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (49 ribu), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (47,5 ribu), dan Gubernur Jawa Tengah, Gandjar Pranowo (41,8 ribu).

Tomi memaparkan hasil penelitiannya dalam diskusi daring bertema “Mendamaikan Ekonomi dan Pandemi: New Normal Bukan Back To Normal” yang diselenggarakan oleh Balitbang DPP Partai Demokrat, Minggu malam (26/7).

Menurut Tomi, sangat wajar dan sangat bisa dipahami apabila Kepala Pemerintahan dan Kepala Daerah mendapatkan panggung terbesar selama masa pandemi. Karena tidak dapat dipungkiri, masyarakat menggantungkan harapan kepada pemimpin-pemimpin pemerintahan baik di pusat maupun di daerah.

Apa pun pernyataan dan tindakan mereka yang terkait dengan upaya mengatasi penyebaran Covid-19 selalu ditunggu-tunggu masyarakat.

Situasi yang dihadapi AHY dan Sandiaga Uno berbeda. Keduanya bukan pemimpin lembaga pemerintahan. Justru karena itu pula, kemampuan AHY dan Sandi menarik perhatian media patut diapresiasi. Ini memperlihatkan respon dan kepedulian mereka yang juga tinggi terhadap penyebaran Covid-19.

Praktisi media Teguh Santosa yang juga hadir sebagai pembicara dalam diskusi daring itu mengatakan, media merekam dengan baik kiprah AHY dan Sandiaga Uno untuk ikut meringankan persoalan yang dihadapi masyarakat akibat dampak Covid-19.

Terutama AHY yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di pertengahan Maret lalu.

AHY terlihat mengedepankan langkah membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 dengan meluncurkan berbagai gerakan, memberikan bantuan langsung kepada kelompok masyarakat terdampak. AHY juga tanpa ragu mengerahkan struktur partai hingga ke daerah-daerah untuk melakukan hal yang sama.

 Hal yang kurang lebih sama juga dilakukan Sandiaga Uno.

Namun, sambung Teguh, dalam hal ini AHY lebih diuntungkan daripada Sandiaga Uno. Pasalnya, AHY memiliki perangkat yang cukup solid, yaitu Partai Demokrat. Dengan perangkat ini, gerakan AHY terukur dan lebih mengena.

Sementara Sandiaga Uno tidak bisa membawa perangkat Partai Gerindra yang ikut dipimpinnya.

“Ibarat, AHY sudah memiliki kendaraan sendiri. Sementara Sandiaga Uno belum pegang buku hitam atau BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor),” ujar Teguh Santosa.