Survei ISS Jelang Pilkada di Sekadau, Swing Voters Capai 59,89 Persen

Berdasarkan hasil survei lembaga Indo Survey dan Strategy terhadap potret perilaku pemilih jelang pilkada serentak 2020 di Kabupaten Sekadau, terdapat 59 persen swing voters. Angka yang cukup tinggi tersebut menjadikan swing voters sebagai penentu kemenangan pilkada.


Direktur Strategi Indo Survey dan Strategy (ISS), Karyono Wibowo mengatakan, dukungan terhadap Rupinus sebesar 31,65 persen, Aron sebesar 6,59 persen dan Abdul Hamid sebesar 1,87 persen. Belakangan, pasangan yang maju lewat jalur independen Abdul Hamid-Yovinus telah mengundurkan diri dalam kontestasi pilkada tersebut.

“Swing voters masih 50-an persen, sehingga penentu kemenangan dalam pilkada adalah swing voters. Jadi, siapapun kandidat pasangan calon yang bisa merebut swing voters itulah pemenangnya,” kata Karyono di Sekadau, Kamis (6/8).

Karyono memaparkan, jika dilihat dari peta dukungan pasangan Rupinus-Aloysius di posisi tertinggi. Hal ini terlihat dari berbagai simulai, misalnya saja elektabilitas paslon Bupati dan Wakil Bupati secara head to head Rupinus-Aloysius mencapai 50,19 persen dan Aron-Subandrio mencapai 22,14 persen.

“Tetapi itu tadi, masih ada tantangan. Kandidat lain masih punya peluang kemenangan meskipun kandidat lain harus ekstra lebih keras berjuang merebut pemilih yang masih mengambang, masih abu-abu sektiar 50-an persen tadi itu,” ucap Karyono.

Menurut Karyono, dilihat dari probabilitas kemenangan yang tertinggi per Juli 2020 adalah pasangan Rupinus-Aloysius disusul Aron-Subandrio. Ia pun mengingatkan, bahwa masih ada 59,89 persen swing voters.

“Di sinilah gray area kandidat manapun harus bertarung. Jadi, kandidat mana yang paling banyak merebut swing voters dialah pemenangnya,” ungkap Karyono.

Sementara itu, Direktur Riset ISS, Setia Darma mengatakan, dari survei tersebut yang perlu diantisipasi adalah menurunnya tingkat partisipasi pemilih karena pandemi COVID-19. Kondisi ini memengaruhi warga enggan berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal dan berkerumun.

“Untuk itu kami mengingatkan agar pelaksanaan kampanye dirancang sedemikian rupa sehingga efektif dan mengindahkan kaidah-kaidah sesuai protokol kesehatan. Di samping itu, penyelenggara dalam hal ini KPU Sekadau harus mampu menjamin terselenggaranya pemungutan suara dan desain TPS harus berdasarkan protokol kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, masih adanya peluang penggunaan politik transaksional. Hal itu sangat dipengaruhi oleh besaran nominal yang ditawarkan.

“Potensi menggunakan politik transaksional cenderung meningkat di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Inilah yang perlu cegah agar tidak mencederai demokrasi,” pungkasnya.

Pengambilan data survei dilakukan 25-29 Juli 2020. Survei menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 440 orang. Margin of error sebesar 4,77 persen. Ini merupakan pemetaan kali kedua setelah sebelumnya dilakukan pada Desember 2019.